Tuesday, January 26, 2010
Bugatti Veyron 2009 2010
2010 Citroen DS3 Pics
2010 Bufori CS Pics
2009 2010 Opel Insignia OPC Sports Tourer Pictures
bmw car pictures 2010
BMW M Roadster Cars
Thursday, January 21, 2010
mercedes benz sl65 amg
bentley continental gt
Wednesday, January 20, 2010
2009 2010 Toyota Corolla
Toyota Collection 2010
Tuesday, January 19, 2010
Car wallpapers 2009 2010
Cars wallpapers cars backgrounds sports cars 2009 2010
Sunday, January 17, 2010
Yamaha V-ixion 150 cc 2010 Sport Motorcycles
Yamaha V-ixion 150 cc 2010 Sport Motorcycles
Saturday, January 16, 2010
Bugatti Veyron picture photos
Porsche Cayenne Pictures
Thursday, January 14, 2010
2010 BMW Z4 Pictures
Bugatti Veyron 2009 Picture
Wednesday, January 13, 2010
susunan komponen diferensial
Susunan komponen diferensial
2. Penggantian perapat oli pada kendaraan
a. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Buatlah tanda pada kedua flens,
2) Lepas empat baut dan mur.
b. Lepas flens penyambung
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan pada mur.
2) Menggunakan SST umuk menahan flens, lepas mur. SST 09330-00021.
3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09557 -
22022
c. Lepas perapat oli dan penahan oli
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dan diferensial carrier
SST 09308 -10010.
2) Lepas penahan oli
d. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan
1) Menggunakam SST, lepas bantalan depan dari diferensial carrier. SST 09556 - 22010.
2) Lepas spaser bantalan. Bila bantalan depan aus atau rusak, gantilah bantalan.
c. Pasang spaser bantalan baru dan bantalan depan.
1) Pasang spaser bantalan baru pada pinion penggerak.
2) Pasang bantalan depan pada pinion penggerak.
f. Pasang penahan oli dan perapat oli baru
1) Pasang penahan oli dan hadapkan seperti pada gambar.
2) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru seperti
pada gambar. Kedalaman pemasangan perapat oli 0,1 mm
(0,039 in).
3) Oleskan gemuk MP pada bibir perapat oli.
g. Pasang flens penyambung.
1) Pasang flens penyambung.
2) Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru
3) Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.
SST 09330 - 00021. Momen 1.100 kg.cm (80 H - lb, 180 Nm).
h. Stel beban mula bantalan depan, menggunakan kunci momen,
ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda
gigi ring.
Beban mula-mula
Bantalan baru 16 - 22 kg.cm (13,9 - 19,1, in - lb, 1,6 - 2,2 Nm)
Bantalan lama 8 - 11 kg.cm (6,9 - 9,5 in - lb, 0,8 - 1,1 Nm)
- Bila beban mula bantalan lebih besar dari spesifikasi spaser bantalan.
- Bila beban kurang dari spesifikasi, kencangkan kembali sampai dicapai 130 kg.cm (9 H - lb, 13 Nm). Setiap kali sampai dicapai spesifikasi beban mula.
Bila momen maksimum terlampaui pada saat pengencangan mur, ganti spaser bantalan dan ulangi prosedur penyetelannya beban mula, Jangan mengendorkan mur pinion untuk mengurangi beban mula, Momen maksimum 2.400 kg.cm (17 11 - lb, 235 Nm).
i. Takik mur pinion penggerak.
j. Pasang poros propeler.
1) Tepatkan tanda pada kedua flens dan ikat flens dengan empat baut dan mur
2) Kencangkan empat baut dan mur. Momen 430 kg.cm (31 ft - Ib, 42 Nm).
k. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli : API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas : SAE 90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)
3. Melepas diferensial
a. Lepas sumbat penguras dan kuras oli.
b. Lepas poros aksel belakang.
c. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Berilah tanda pada kedua flens.
2) Lepas empat baut dan mur.
d. Lepas rakitan diferensial carrier.
Perhatikan: Hati-hati agar tidak merusak permukaan pemasangan.
4. Pembongkaran diferensialsusunan komponen diferensial
Susunan komponen diferensial
2. Penggantian perapat oli pada kendaraan
a. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Buatlah tanda pada kedua flens,
2) Lepas empat baut dan mur.
b. Lepas flens penyambung
1) Menggunakan palu dan pahat, longgarkan takikan pada mur.
2) Menggunakan SST umuk menahan flens, lepas mur. SST 09330-00021.
3) Menggunakan SST, lepas flens penyambung. SST 09557 -
22022
c. Lepas perapat oli dan penahan oli
1) Menggunakan SST, lepas perapat oli dan diferensial carrier
SST 09308 -10010.
2) Lepas penahan oli
d. Lepas bantalan depan dan spaser bantalan
1) Menggunakam SST, lepas bantalan depan dari diferensial carrier. SST 09556 - 22010.
2) Lepas spaser bantalan. Bila bantalan depan aus atau rusak, gantilah bantalan.
c. Pasang spaser bantalan baru dan bantalan depan.
1) Pasang spaser bantalan baru pada pinion penggerak.
2) Pasang bantalan depan pada pinion penggerak.
f. Pasang penahan oli dan perapat oli baru
1) Pasang penahan oli dan hadapkan seperti pada gambar.
2) Menggunakan SST, pasang perapat oli yang baru seperti
pada gambar. Kedalaman pemasangan perapat oli 0,1 mm
(0,039 in).
3) Oleskan gemuk MP pada bibir perapat oli.
g. Pasang flens penyambung.
1) Pasang flens penyambung.
2) Oleskan gemuk MP pada ulir mur yang baru
3) Menggunakan SST, untuk menahan flens, kencangkan mur.
SST 09330 - 00021. Momen 1.100 kg.cm (80 H - lb, 180 Nm).
h. Stel beban mula bantalan depan, menggunakan kunci momen,
ukur beban mula dari backlash antara pinion penggerak dan roda
gigi ring.
Beban mula-mula
Bantalan baru 16 - 22 kg.cm (13,9 - 19,1, in - lb, 1,6 - 2,2 Nm)
Bantalan lama 8 - 11 kg.cm (6,9 - 9,5 in - lb, 0,8 - 1,1 Nm)
- Bila beban mula bantalan lebih besar dari spesifikasi spaser bantalan.
- Bila beban kurang dari spesifikasi, kencangkan kembali sampai dicapai 130 kg.cm (9 H - lb, 13 Nm). Setiap kali sampai dicapai spesifikasi beban mula.
Bila momen maksimum terlampaui pada saat pengencangan mur, ganti spaser bantalan dan ulangi prosedur penyetelannya beban mula, Jangan mengendorkan mur pinion untuk mengurangi beban mula, Momen maksimum 2.400 kg.cm (17 11 - lb, 235 Nm).
i. Takik mur pinion penggerak.
j. Pasang poros propeler.
1) Tepatkan tanda pada kedua flens dan ikat flens dengan empat baut dan mur
2) Kencangkan empat baut dan mur. Momen 430 kg.cm (31 ft - Ib, 42 Nm).
k. Periksa permukaan oli diferensial. Isilah dengan oIi roda gigi hypoid bila diperlukan.
Tingkat oli : API GL-5, oIi roda gigi hypoid
Viskositas : SAE 90
Kapasitas 1 1,3 liter (1,4 US qts, 1,1 Imp, qts)
3. Melepas diferensial
a. Lepas sumbat penguras dan kuras oli.
b. Lepas poros aksel belakang.
c. Lepas poros propeler dari diferensial.
1) Berilah tanda pada kedua flens.
2) Lepas empat baut dan mur.
d. Lepas rakitan diferensial carrier.
Perhatikan: Hati-hati agar tidak merusak permukaan pemasangan.
4. Pembongkaran diferensialCara Kerja kopling
sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Susunanya di dalam mobil adalah :
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling
Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
Ketika kaki menginjak pedal kopling :
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
Masalah Kopling
Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :
- Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
- Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.
- Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
- Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
- Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
- Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
- Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
- Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
- Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.
Jika anda mendapati masalah diluar dari gejala yang saya sebutkan mohon bertanya dan berbagi lewat email : disini, agar kami dapat mengembangkan wawasan kami lagi dan dapat menambah artikel ini sehingga berguna bagi yang lain.
Cara Kerja kopling
sistem kopling yang akan kita bicarakan disini adalah sistem kopling manual yang selanjutnya kita sebut dengan kopling saja.
Berikut ini ditampilkan gambar komponen penting pendukung kopling, secara urut : Fly wheel atau roda gila, Clutch disc atau plat kopling, Clutch cover atau dekrup dan Clutch release bearing atau Drek lahar.
Susunanya di dalam mobil adalah :
Cara Kerja :
Fly wheel atau roda gila meneruskan sekaligus menyimpan energi dari Crank Saft (kruk as) mesin saat mesin hidup (berputar), Plat kopling menjadi satu-satunya perantara tenaga mesin dengan Porseneling kita yang akhirnya tenaga ini akan diteruskan ke Roda. Sedangkan Dekrup bekerja sebagai pengatur kapan tenaga mesin di teruskan dan kapan tenaga mesin tidak diteruskan, hal ini dilakukan oleh kaki kita saat menginjak atau melepas pedal kopling melalui perantara Drek lahar.
Catatan : Dekrup di ikat dengan 6(biasanya) baut terhadap fly wheel. plat kopling menjadi pengisi bagian tengah antara fly wheel dengan dekrup. Pada bagian tengah plat kopling terdapat lubang bergigi yang akan masuk kedalam As blender sebagai penerus tenaga dari plat kopling ke Gearbox porseneleng.
Ketika kaki tidak menginjak pedal kopling
Ketika kaki kita tidak menginjak pedal kopling , dengan melihat susunan diatas maka bantalan dekrup akan menekan plat kopling terhadap fly wheel sehingga seolah olah Fly wheel, plat kopling dan dekrup menjadi satu kesatuan sebagai benda rigid. sehingga apabila fly wheel berputar 10rpm maka demikian pula dengan plat koplingnya. Dengan cara inilah tenaga dari mesin dapat di transfer ke dalam Gearbox porseneleng (melalui as blender) yang pada akhirnya diteruskan ke roda.
Ketika kaki menginjak pedal kopling :
Ketika kaki kita menginjak pedal kopling, maka dreklahar mendorong kuku/ tuas dari dekrup sehingga bantalan dekrup yang menekan plat kopling dan roda gila terangkat. ketika terangkat inilah posisi dikatakan Free / perei. Dimana perputaran dari roda gila tidak di ikuti oleh perputaran dari plat kopling. sehingga tenaga dari mesin tidak sampai pada gearbox perseneleng. Pada saat ini lah perpindahan gigi dari porseneleng dapat dilakukan.Didalam gearbox porseneleng inilah tenaga dari mesin di atur sedemikian hingga sesuai dengan kebutuhan pengemudi melalui rasio gigi.
Masalah Kopling
Susah masuk gigi : hal ini mungkin dapat disebabkan oleh beberapa hal, sebelum dapat mengetahui sumber kerusakan kita harus dapat mengetahui ciri2 atau gejala2 yang terjadi. Gejala2 yang mungkin terjadi antara lain adalah :
- Susah masuk gigi Vosneling baik saat mesin dimatikan maupun di hidupkan : hal ini berarti terdapat kesalahan pada sistem mekanik pengoper gigi hal ini dapat berupa tongkat yang sudah oblak, sift cable atau kabel gigi yang sudah rusak atau putus atau mekanisme pengoper gigi didalam gearbox.
- Kopling susah masuk gigi hanya pada saat mesin di hidupkan atau dinyalakan, namun mudah jika mesin dimatikan : dalam hal ini ada 2 kemungkinan kerusakan yang pertama adalah Kerusakan terjadi pada mekanisme pendorong clutch release bearing yaitu : master kopling atas bawah, atau kabel kopling yang masih menggunakan kabel, Fork/garpu kopling retak, bushing fork dan atau clutch release bearing atau drek lahar itu sendiri. Kemungkinan yang kedua adalah kerusakan terjadi pada Clutch cover atau dekrup, biasanya ada ciri2 tambahan jika kerusakan terjadi pada dekrup anda yaitu biasanya akan lebih susah masuk gigi lagi setelah melakukan perjalanan yang cukup jauh atau kondisi dekrup sudah panas, gigi akan semakin susah di pindahkan.
- Kopling bergetar saat pertama mau jalan : 90% hal ini terjadi karena penggunaan Clutch disc atau plat kopling yang kurang bagus (pantekan atau imitasi murahan), 10% fly wheel bergelombang.
- Suara mesin besar (rpm tinggi) tapi mobil ga mau lari (acceleration kurang) : 80% hal ini terjadi karena platkopling anda sudah tipis, dan lebih parah lagi akan timbul bau "sangit" ketika kita memaksa untuk accelerasi. 20% Fly wheel aus atau "legok" hal ini biasanya terjadi karena penggunaan plat kopling yang kurang bagus bahanya (imitasi).
- Terdengar suara2 dari transmisi : ada beberapa jenis suara yang mungkin timbul dalam transmisi antaralain
- Bunyi Clutch release Bearing = bunyi dari drek lahar ini akan terdengar ketika kita menginjak kopling saat mesin hidup, dan akan hilang suaranya ketika kita melepas kopling.
- Bunyi Pilot bearing = Akan terdengar saat mesin dihidupkan meskipun kita menginjak kopling atau tidak.
- Bunyi pada saat jalan = jika kedua bunyi diatas dapat didengar tanpa pergerakan kendaraan, jenis bunyi yang ketiga ini hanya dapat didengar pada saat kendaraan melakukan pergerakan. Bunyi ini berasal dari bearing didalam gearbox anda.
- Bunyi mendesing pada gigi tertentu = hal ini terjadi karena terdapat kerusakan pada pasangan gigi yang bunyi tersebut kemungkinan gigi sudah aus atau rompal sehingga memberikan rongga udara yang dapat menimbulkan bunyi mendesing.
Jika anda mendapati masalah diluar dari gejala yang saya sebutkan mohon bertanya dan berbagi lewat email : disini, agar kami dapat mengembangkan wawasan kami lagi dan dapat menambah artikel ini sehingga berguna bagi yang lain.