Puncak Aktivitas Matahari Diprediksi Terjadi Tahun 2014
Novi Christiastuti Adiputri - detikNews
Jakarta - Peneliti Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menemukan aktivitas matahari mulai meningkat saat ini. Aktivitas ini ditandai dengan banyaknya sunspot (bintik hitam).
Namun, peningkatan ini tidak terlalu signifikan karena sunspot yang muncul kemudian menghilang dalam beberapa hari.
"Fase minimun yang relatif lebih panjang dari siklus-siklus sebelumnya memberikan indikasi bahwa siklus matahari memasuki suatu anomali," ujar Kepala Bidang Matahari dan Antariksa Lapan, Bachtiar Anwar, dalam rilis LAPAN yang diterima detikcom, Kamis (3/6/2010).
Dengan demikian, jelas Bactiar, puncak aktivitas matahari yang sebelumnya diperkirakan terjadi pada 2012, kini diprediksi akan terjadi pada Juni 2014.
Namun menurut Bachtiar, energi yang dilepaskan dalam bentuk badai matahari ini tidak akan terlalu dahsyat. Berdasarkan observasi, badai matahari dahsyat pada siklus ke-24 diperkirakan akan terjadi setelah puncak aktivitas atau ketika fase turun yaitu pada 2015 - 2016.
Tapi jangan kuatir, dampak langsung badai matahari juga tidak terlalu dirasakan bagi kawasan Indonesia. Dari hasil simulasi peneliti LAPAN, Bambang Setiadi, ditemukan bahwa makin besar badai matahari yang datang, makin tebal perisai magnetosfer.
"Bumi ternyata memiliki medan magnet yang dapat berperilaku sebagai perisai ketika badai matahari menerpa bumi," tuturnya.
(nvc/nrl)
No comments:
Post a Comment