Sport Motorcycles Motorcycle Modif Motorcycle News Beauty Motorcycles Sexy Motorcycle
Next motorcycles Racer Motorcycle Latest Motorcycle Old Motorcycles Sexy Bikers
Super motorcycles Motorcycle Performance Max Bikers Rallies Motorcycles Motorcycle Hot Girl

Tuesday, July 20, 2010

Otak Manusia Hanya Mampu Lakukan 2 Tugas Sekaligus

Kamis, 29/04/2010 07:56 WIB

Otak Manusia Hanya Mampu Lakukan 2 Tugas Sekaligus

Vera Farah Bararah - detikHealth


img
Ilustrasi (Foto: abcnews)
Paris, Mengerjakan banyak hal sekaligus (multitasking) menjadi kebiasaan banyak orang. Tapi mengerjakan lebih dari 2 tugas tidak akan mendapat hasil maksimal, karena otak manusia didesain hanya bisa mengerjakan maksimal 2 tugas sekaligus.

Sebuah penelitian menunjukkan otak bagian korteks prefrontal medial (MFC) akan berbagi separuh-separuh ketika ada dua tugas yang harus dikerjakan bersamaan.

Tapi ketika ada satu tugas lagi yang harus dikerjakan otak akan mengalami kekacauan yang membuat pengerjaan tugas tidak fokus.

"Hasil ini menunjukkan bahwa kita dapat dengan mudah melakukan dua tugas seperti memasak sambil berbicara di telepon. Tapi jika ada lebih dari 2 tugas yang dilakukan, maka yang terjadi adalah timbul kekacauan," ujar peneliti Etienne Koechlin dari Universite Pierre et Marie Curie di Paris, Prancis, seperti dikutip dari LiveScience, Kamis (29/4/2010).

Peneliti melibatkan 32 partisipan yang diberikan tugas dan dilengkapi dengan functional magnetic resonance imaging (fMRI) untuk melakukan scan otaknya.

Peneliti melihat selama diberikan tugas ganda, maka MFC membagi tugas tersebut. Satu belahan otak mengerjakan tugas yang besar dan menunjukkan adanya aktivitas, sedangkan wilayah lain mengerjakan tugas yang lebih kecil.

Kemudian peneliti memberikan satu tugas lagi sehingga ada 3 hal yang harus dikerjakan. Ternyata didapatkan penurunan akurasi dari subjek yang ada. Hasil penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnalScience.

"Pada dasarnya otak berperilaku seolah-olah setiap lobus frontalis bertugas untuk mengejar tujuannya sendiri. Sehingga masing-masing belahan sibuk mengelola satu tugas dan tidak ada tempat untuk tugas ketiga," ujar Koechlin.

Hasil ini menjelaskan mengapa manusia akan merasa sulit atau membutuhkan waktu yang lama untuk membuat keputusan jika ada lebih dari dua hal yang mendasarinya.

Jika ada tiga atau lebih pilihan, maka subjek cenderung tidak mengevaluasinya secara rasional tapi hanya membuatnya hingga tersisa dua pilihan saja.(ver/ir)

No comments:

Post a Comment