VIVAnews - Bakteri pemakan minyak ditemukan di antara tumpahan minyak dari British Petroleum di Teluk Meksiko. Bakteri itu terus berkembang di antara tumpahan minyak yang membahayakan makhluk hidup lainnya.
Bakteri baru itu ditemukan di bawah permukaan air yang tercampur dengan jutaan galon tumpahan minyak di teluk. Pertumbuhan mikrobakteri itu tidak pula mengurangi kadar oksigen dalam air.
Hal itu diungkapkan Terry Hazen, pimpinan peneliti dari Laboratorium Nasional Lawrence Berkeley, seperti ditulis dalam jurnal Science Express.
"Temuan kami, dari data-data yang ada terlihat ada aktivitas mikroba yang tersebar di berbagai tumpahan minyak," kata Hazen. Untuk sementara, peneliti menyimpulkan mikrobakter yang hidup dari minyak itu bisa membantu menangani tumpahan minyak di laut dalam.
Temuan peneliti menunjukkan, bahwa masuknya minyak ke dalam perairan ternyata bisa merubah komunitas mikroba dalam laut. Komunitas bakteri itu dapat hidup dalam suhu yang rendah.
Peneliti masih mencari tahu dan menyimpulkan apakah bakteri ini bisa menguraikan minyak yang berada di permukaan laut. Sebelum mikroba ini menjadi bagian dari tumpahan minyak, sudah ada unsur karbon kecil yang berada pada tekanan tinggi dan suhu rendah.
Peneliti mengambil 200 sample yang diambil dari 17 titik di tumpahan minyak. Sample diambil pada 25 Mei dan 2 Juni.
Hasilnya, mereka menemukan mikroba yang mendominasi tumpahan minyak. Dipastikan ini adalah makhluk hidup jenis baru yang mendekati kelompok Oceanospirillales. (Associated Press)
• VIVAnews
No comments:
Post a Comment